Biografi Nike Ardilla


LahirRaden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi
27 Desember 1975
BandungJawa Barat, Indonesia
Meninggal19 Maret 1995 (umur 19)
BandungJawa Barat, Indonesia
Sebab meninggalKecelakaan lalu lintas
MakamTMP Cidudu Imbanagara, ImbanagaraCiamisJawa Barat, 46219
Nama lain
  • Nike Astrina
  • Nike Ardilla
PendidikanSMA BPI Bandung
Pekerjaan
Tahun aktif1985–1995
Orang tuaRaden Edi Kusnadi (ayah)
Nining Ningsihrat (ibu)
KeluargaRaden Deden Soni (kakak)
Raden Alan Yudi (kakak)
PenghargaanAnugerah Musik Indonesia[1][2]
Karier musik
Genre
Label

Ia meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas, di mana mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di jalan Raden Eddy Martadinata, Bandung. Nike Ardilla sering dijuluki oleh penggemarnya sebagai "Ratu Rock Indonesia" dan "Ratu Pop Remaja Indonesia", meskipun di awal kariernya ia bukan penyanyi bergenre rock.


1975–1988: Masa kecil dan awal karier
Nike adalah putri dari pasangan R. Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat.[3] Sejak kecil, Nike memang sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia tarik suara. Bakat menyanyi Nike mulai tumbuh sejak masih berumur 5 tahun. Darah seni Nike mengalir dari kakeknya, yang merupakan seorang penyanyi keroncong.[4] Ketika berusia 5 tahun, Nike sudah berani tampil menyanyi saat ada acara keluarga di rumahnya. Nike kecil memang aktif dengan kegiatan-kegiatan seni. Dari mulai tarik suara, sampai dengan menari tarian daerah. Niatnya menekuni panggung tarik suara semakin serius setelah ia berhasil menjadi Juara Harapan I dalam ajang Lagu Pilihanku TVRI dan Juara Festival Pop Singer HAPMI Kodya Bandung pada tahun 1985, saat masih berusia 10 tahun. Nike juga rutin mengikuti berbagai festival musik mulai dari tingkat kecamatan, sekolah, dan pernah mewakili provinsi Jawa Barat dalam ajang Festival Pop Singer tingkat nasional.[5]

Setelah memenangkan sejumlah kontes menyanyi, pada tahun Nike didaftarkan oleh ibunya ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor. Nike kemudian bergabung dengan manajemen Denny Sabri, seorang wartawan musik senior kenamaan pada masa itu. Di bawah manajemen Denny Sabri, Nike yang pada saat itu masih berstatus pelajar kelas 5 sekolah dasar sudah diminta untuk tampil di panggung-panggung pertunjukan musik rock, dengan menggunakan nama panggung Nike Astrina; nama ini diberikan dengan tujuan bahwa Nike akan menyaingi Nicky Astria, penyanyi rok wanita kenamaan pada masa itu. Nike kerap didaulat untuk menjadi penampil pembuka dalam sejumlah konser penyanyi senior, termasuk Nicky Astria, Ita Purnamasari, dan Ikang Fawzi. Karena pada masa itu Nike belum memiliki lagu sendiri, ia biasanya menyanyikan lagu-lagu rok milik musisi barat, misalnya "The Final Countdown" oleh Europe dan "Hongky Tonk Woman" oleh The Rolling Stones. Pada tahun 1986, Nike memasuki dapur rekaman dengan merilis sebuah singel berjudul "Lupa Diri", yang kemudian dimuat dalam album kompilasi bertajuk Bandung Rock Power (1987). Pada bulan Juli 1988, saat baru lulus dari bangku sekolah dasar, Nike akhirnya merekam album perdananya di bawah naungan JK Records, tetapi album tersebut gagal dirilis karena usia Nike yang masih sangat belia pada saat itu, sedangkan sebagian besar lirik lagunya

1989–1991: Seberkas Sinar dan kesuksesan
Pada awal 1989, Nike juga memulai karier aktingnya dengan membintangi sebuah film layar lebar berjudul Gadis Foto Model. Dalam film tersebut, Nike juga turut menjadi pengisi soundtrack, yang kemudian dirilis melalui album OST Gadis Foto Model.

Pada bulan Oktober 1989, saat ia bergabung dengan Proyek Q Records, Nike akhirnya berhasil merilis album debut Seberkas Sinar diproduseri oleh Deddy Dores. Dalam album ini, nama Nike yang sebelumnya Nike Astrina diganti menjadi Nike AR, singkatan dari Astrina dan Ratnadilla. Penggunaan nama inipun tidak terlalu lama, dan akhirnya diganti lagi menjadi Nike Ardilla.


Dominasi
Semenjak album perdana dirilis di penghujung 1989, nama Nike Ardilla masuk kejajaran artis papan atas dan diperhitungkan. Deni Sabri Management memang mempersiapkan Nike Ardilla untuk menjadi artis multi talenta, awal pembentukan Nike Ardilla menjadi artis memang disiapkan untuk menggantikan Cut Irna yang terkenal sebagai model, Meriam Bellina bintang film papan atas, dan diva rock '80-an Nicky Astria.

Jadi menurut Deni, Nike adalah perpaduan dari Nicky Astria, Meriam Bellina, dan Cut Irna. Bahkan sebelum album perdana sukses di pasaran, Nike sudah dilibatkan dalam produksi beberapa film box office di jamannya dan kegiatan yang berhubungan dengan modeling dan show di daerah-daerah dari Aceh sampai Irian Jaya.[6] 1990 adalah awal dominasi Nike Ardilla di dunia hiburan sehubungan dengan suksesnya secara komersial album Bintang Kehidupan, yang terjual 2.000.000 unit.[butuh rujukan]

Dilanjutkan dengan terpilihnya Nike Ardilla sebagai GADIS Sampul Favorit di ajang model yang sangat bergengsi. Jadwal konsernya setiap tahun penuh, tampil di acara-acara selebritas dan ajang penghargaan, membintangi beberapa film box office, bintang iklan,[7] tampil di sampul majalah, dan sebagainya. Mungkin kariernya terbilang singkat (1988-1995), hanya 6 tahun. Tapi dalam waktu singkat tersebut kariernya begitu cemerlang.

Tidak hanya di bidang musik saja Nike berkiprah, industri film tanah air pun tidak mau ketinggalan menggunakan Nike Ardilla sebagai pemeran utama di film-filmnya. Puluhan film box office dibintanginya, bahkan film daerah paling laris, Kabayan, yang sebelumnya dibintangi Paramitha Rusady sebagai tokoh wanita utamanya. Ia juga sempat tampil di salah satu sinetron dengan rating tinggi arahan sutradara Putu Wijaya yang berjudul None.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nike Ardilla Full Album " Biarlah Aku Mengalah

DISCOGRAFI NIKE ARDILLA

Biografi Nike Ardilla Part II